Tata cara melaksanakan solat Dhuha
Tata Cara melaksanakan solat dhuha
Sholat sunnah adalah sholat yang bukan sholat wajib.
Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilaksanakan setelah naiknya matahari sekita tujuh hasta sampai dengan waktu dzuhur.
Sebenarnya, tata cara sholat sunnah dhuha tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat sunnah yang lainnya. Sholat sunnah dhuha bisa dilakukan sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat, 8 rakaat dan 12 rakaat.
Salah satu keutamaan sholat sunnah ini adalah barangsiapa yang mengerjakan sholat sunnah ini hingga 12 rakaat maka Allah SWT akan membangunkan istana baginya di surga kelak. Akan tetapi, berapapun jumlah rakaatnya utamakan untuk bisa khusyuk dan penuh pengharapan terhadap ridho Allah SWT.
Berikut ini adalah tata cara sholat sunnah dhuha yang perlu diketahui dan dipahami oleh umat muslim semua:
1. Niat
4. Membaca Al-Fatihah
5. Membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an
6. Rukuk
7. I’tidal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri kembali dan mengulangi gerakan sholat seperti rakaat pertama
12. Tasyahud akhir diikuti dengan salam
Surah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua boleh surat apa saja. Akan tetapi, disarankan untuk membaca Ad-Dhuha di rakaat pertama, berikutnya di rakaat kedua disarankan untuk membaca surat Asy-Syams.
Surat Ad-Dhuha sendiri memiliki makna yang sangat dalam. Surat ini diturunkan di Mekkah sebagai penegasan bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW seorang diri. Surat ini turun ketika Rasulullah SAW tidak menerima wahyu dari Allah SWT selama beberapa waktu.
Adapun keutamaan dari membaca surat Ad-Dhuha di waktu dhuha adalah agar manusia senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, dan juga mengajarkan manusia untuk berempati pada sesama makhluk Allah SWT.
Doa sesudah sholat dhuha
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayassirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.
Artinya:
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Demikian, semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment