KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
MOCHAMAD SONI SUTIANA
CGP ANGKATAN 10 KAB. PURWAKARTA
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
- CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran
Penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin sangat berkaitan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani. Sebagai landasan dalam setiap pengambilan keputusan, dimana keputusan yang dibuat harus selalu berpihak kepada murid. Sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan memang seharusnya:
- Memberi contoh (Ing Ngarsa Sung Tuladha)
- Memberikan ide-ide atau gagasan (Ing Madya Mangun karsa)
- Memfasilitasi, mendorong, mengarahkan (Tut Wuri Handayani)
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai pembuat keputusan, harus memiliki nilai-nilai positif yang akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip kita dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan.
Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki hubungan erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Pada proses coaching kita membentu coachee dalam menentukan atau mengambila keputusan sedangkan pada modul ini kita merefleksikan apakah keputusan yang kita ambil dapat dipertanggungjawabkan, menjadi solusi yang baik bagi semua ataukah justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini kita diberikan panduan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujiaan keputusan yang kita ambil.
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangatlah penting terutama dalam mengelola kasus dilemma etika. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri senidiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kasadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggungJawab. Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang positif.
Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya akan berdampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula. Disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat keputusan yang diambil sudah tepat. maka akan tercipta lingkungan yang positif. kondusif. aman dan nyaman. tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalah yang dihadapi.
Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilemma etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Untuk memutuskan pemenuhan belajar murid, bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.
Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan akan terekam menjadi suatu catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak. Gambaran ini menjadikan dasar bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya.
Dalam pengambilan kepurusan, seorang pemimpin sebaiknya menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan dan mengacu pada pembelajaran yang memenuhi potensi murid
Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :
• Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani)
Saya cukup memahami materi pada modul ini, sehingga pada proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak.
Sebelum mempelajari modul ini, cara saya dalam mengambil keputusan yaitu dengan serta merta tanpa memperhatikan paradigma, prinsip dan langkah-langkah sesuai prosedur.
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, perubahan yang saya alami yaitu:
1. Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengmabilan keputusan.
3. Meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang terjadi pada orang lain
lengkap pa, sudah bagus
ReplyDelete